Sampah organik merupakan salah satu jenis sampah yang banyak ditemui di sekitar kita. Sampah jenis ini mudah dikenali karena memiliki ciri dapat diurai kembali.
Istilah organik selalu berkaitan atau identik dengan zat yang berasal dari makhluk hidup, seperti hewan dan tumbuhan. Contoh dari jenis sampah organik ini seperti daun-daunan, ranting pohon, sisa sayur-sayuran, sisa makanan, dan lain sebagainya.
Sampah organik inilah yang kemudian bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organik atau biasa kita kenal dengan istilah kompos.
- Baca juga: Pentingnya Memilah Sampah dari Rumah
Sebelum menjadi kompos, sampah organik harus mengalami pelapukan terlebih dahulu. Proses pelapukan biasanya terjadi secara alamiah. Proses pelapukan alamiah tersebut bisa terjadi dalam waktu beberapa atau sampai puluhan tahun. Butuh waktu yang tidak sebentar.
Namun, dengan adanya bantuan manusia, proses pelapukan pada sampah organik bisa berlangsung dalam waktu beberapa minggu saja. Proses perubahan sampah organik menjadi kompos bisa kita buat mulai dari rumah masing-masing.
Jenis sampah organik yang biasanya sering digunakan sebagai bahan kompos seperti sayur atau daging sisa makanan, daun-daunan, potongan kayu, kertas bekas, dan kotoran hewan. Contoh bahan kompos tersebut hanya beberapa saja. Lebih dari itu masih banyak bahan kompos yang bisa digunakan.
Dari segi manfaat, kompos sangat bagus untuk tanaman pekarangan rumah maupun di sawah. Selain bisa menghemat anggaran, adanya kompos bisa sebagai siasat menghindari zat-zat kimia yang terkandung dalam pupuk buatan pabrik.
Kompos sangat berguna untuk meningkatkan daya ikat tanah terhadap air. Tanah yang mempunyai daya ikat kuat bisa menyimpan air lebih lama. Hal tersebut tentu membuat tanah menjadi lebih subur karena lapisan tanah tidak mudah kering.
Sebelum mulai membuat kompos, kita perlu memiliki plan yang jelas akan seperti apa metode pembuatannya. Pada tahap awal ini tentu perlu persiapan dahulu. Seperti teknik pembuatan kompos bakal menggunakan keranjang, komposter, atau lahan yang cukup luas.
Selain itu, bahan pembuatan kompos juga perlu disiapkan terlebih dahulu. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, ada beragam jenis sampah organik untuk bahan kompos. Setidaknya kita sudah melakukan pengumpulan sampah-sampah tersebut.
Selain bahan-bahan dari sampah organik, kita juga perlu menyiapkan bahan pendukung lainnya. Seperti tanah, air, arang sekam, kapur, dan cairan pupuk EM4 sebagai tambahan.
Lalu, seperti apa langkah-langkah kita dalam membuat kompos dari sampah oraganik ini? Berikut adalah contoh tahapan pembuatan sampah dengan metode komposter yang bisa kita mulai coba:
- Pertama tentu siapkan komposternya. Yakni sebuah wadah yang bisa menampung sampah, lalu tutup komposter, dan pipa untuk menjaga sirkulasi udara.
- Masukan sampah yang sudah tercampur dengan arang sekam dan kapur. Semisal mau melakukan pemilahan sampah seperti sisa makanan atau sampah dapur juga bisa. Pada tahap ini tentu sangat subjektif, tergantung pilihan masing-masing. Terpenting sampah yang dimasukan tentu muat dan bisa masuk ke komposter.
- Ketika sampah organik sudah dimasukan ke wadah komposter, kemudian selanjutnya bisa memasukan tanah secukupnya. Tidak lupa setelah tanah masuk, pun dibarengi dengan siraman air secukupnya.
- Ketika beberapa langkah di atas selesai, kemudian lanjut dengan penyiraman menggunakan air yang sudah tercampur EM4. Komposter yang sudah dicampur EM4 itu kemudian diberi lapisan tanah secukupnya di bagian paling atas sebagai penutup sampah.
- Langkah terakhir adalah menunggu sekitar 2 sampai 4 minggu untuk hasil sampah organik berubah menjadi kompos.
Kira-kira seperti itulah langkah pengolahan sampah organik menjadi kompos. Selain bisa ikut berperan menjaga lingkungan, mengubah sampah organik menjadi kompos adalah siasat kita dalam bijak menghemat pengeluaran.
_______________
*Pasti Angkut/Nardi